Fakultas Peternakan UNISBA Blitar, Sukses Gelar Seminar Nasional Bahas Pullet Berkualitas

Fakultas Peternakan UNISBA Blitar, Sukses Gelar Seminar Nasional Bahas Pullet Berkualitas

Fakultas Peternakan Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar sukses menggelar seminar nasional dengan tema “Pullet yang Bagus untuk Produksi yang Optimal” pada Kamis (7/9/2023). Bekerjasama dengan United State Soybean Export Council (USSEC) seminar kali ini di laksanakan secara hybrid, menggabungkan antara offline di Aula Majapahi UNISBA Blitar dan online melalui zoom meeting dengan menghadirkan Prof. Budi Tangendjaja, PhD sebagai narasumber dengan dimoderatori oleh Nita Opi Ari Kustanti, S.Pt.,M.MA. Seminar ini merupakan salah satu kegiatan menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional yang jatuh pada 15 Oktober mendatang.

Budi Tangendjaja dalam paparannya menegaskan penyediaan pakan untuk pullet memiliki tujuan utama, yaitu memberikan asupan gizi yang memadai untuk memulai produksi telur pada usia tertentu. Hal ini juga mencakup pengaturan ukuran telur, baik yang cepat maupun lambat, menjaga keseragaman berat badan, serta menjaga cadangan tulang struktural dan tulang medullary. Perawatan yang cermat terhadap pullet sangat penting untuk memastikan tidak terjadi kekurangan gizi yang dapat mempengaruhi produksi telur.

Ia mengibaratkan tubuh ayam sebagai “pabrik” yang menghasilkan telur, dan untuk mencapai produktivitas optimal, semua aspek harus disiapkan secara baik. Tak kalah pentingnya kebutuhan dasar ayam, seperti pakan, air, perlindungan dari penyakit, hujan, angin, penanganan yang benar, udara, dan manajemen yang baik.

Fakultas Peternakan UNISBA Blitar, Sukses Gelar Seminar Nasional  Bahas  Pullet Berkualitas
Prof. Budi Tangendjaja, PhD saat menyampaikan materi

“Kita perlu menggunakan catatan agar dapat mengakumulasi apakah pabrik tersebut efisien atau tidak,” ujarnya.

“Sekarang setelah 17 minggu, ayam telah mulai bertelur secara terus-menerus, dan berat badannya semakin menurun. Produksi telurnya meningkat, dan ayam yang dulunya dianggap afkir karena berat badannya 2,5 kg, sekarang dianggap afkir jika berat badannya mencapai 2 kg. Hal ini menjadi lebih sulit saat ini,” tambahnya.

Selain itu, ia juga membagikan informasi mengenai peningkatan produksi telur dan pertumbuhan ayam yang lebih baik dengan pemeliharaan yang tepat sejak pullet berusia 16 minggu pertama.

Kegiatan seminar ini juga dihadiri Rektor UNISBA Blitar, Dr. Soebiantoro, M.Si, Ketua Yayasan Bina Citra Anak Bangsa, H. Hidayaturrahman, S.E., MM, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Blitar, Toha Mashuri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Blitar, drh. Dewi Mashitoh serta para peternak di wilayah Blitar Raya.

Selain itu, perwakilan dari mahasiswa UNISBA Blitar serta beberapa sekolah-sekolah seperti SMK 1 Kademangan, SMKN 1 Doko, SMK 1 Plosoklaten dan para peserta dari berbagai daerah yang tergabung melalui zoom meeting.

Sementara itu, Dr. Soebiantoro, M.Si selaku Rektor UNISBA Blitar dalam sambutannya mengatakan bahwa para peternak harus merawat pullet dengan sebaik mungkin. Ia mengibaratkan merawat pullet layaknya merawat seorang bayi, yang harus dijaga hingga diberi vaksin.

“Para peternak merawat pullet seolah-olah seperti merawat bayi, mulai dari memberi vaksin dan sebagainya,” ungkap Rektor.