
Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Islam Balitar (UNISBA Blitar) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai aplikasi salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggelar “Pelatihan Jurnalistik tentang Penulisan Berita Feature dan Liputan Televisi” di SMKN 1 Blitar.
Pelatihan yang dilaksanakan di Ruang ICT SMKN 1 Blitar ini diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari guru dan siswa di departement Broadcasting dan Film, SMKN 1 Blitar pada Jumat, 11 Agustus 2023. Selama kegiatan berlangsung para siswa menyimak dengan baik pelatihan ini dan mengikuti dengan antusias.
Aditya Kusuma Wardhana, S.Sn.,M.M selaku Kaprogli Seni Broadcasting dan Film SMKN 1 Blitar turut memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan, dan menuturkan dalam membuat karya intuisi seni dan kreasi harus dimunculkan.
“Intusi, naluri dan kemampuan atau kompetensi harus benar-benar diasah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Adit menambahkan saat ini siswa-siswi di departemen Seni Broadcasting dan Film sudah cukup bagus dalam melaksanakan berbagai kegiatan sebagai implementasi dari materi yang didapatkan di sekolah. Namun masih perlu dikembangkan lagi agar kreatifitas semakin terasah. Sebab, tiap-tiap individu kini harus memiliki karakter yang unik dan khas.
“Setiap penulis harus punya karakter yang berbeda, kekhasan atau keunikan tiap orang menjadi sangat penting,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Anita Reta Kusumawijayanti, S.IP.,M.I.Kom selaku narasumber pada Pelatihan Jurnalistik menjelaskan, program berita feature adalah salah satu program kreatif yang bisa menarik perhatian dan tidak membosankan untuk ditonton. Feature dikemas secara mendalam dan luas disertai sentuhan aspek human interest. Namun yang harus diingat bahwa dalam pembuatan berita harus memperhatikan news value karena semua karya jurnalistik harus dapat dipertanggungjawabkan dan bernilai.
Dosen Ilmu Komunikasi ini mengungkapkan, penting bagi siswa untuk menghasilkan gagasan, ide yang terkonsep dan membiasakan diri berpikir secara kritis . Hal ini sangat membantu ketika siswa dituntut membuat konten, pengambilan gambar atau olah suara, penyuntingan, dll.
“”Mudah-mudahan setelah mengikuti pelatihan ini kalian mengeksplorasi kemampuan dan kreativitas sehingga nanti menjadi konten kreator atau terjun pada industri kreatif yang menghasilkan karya berkualitas,” ujar Reta.
Yefi Dyan Nofa Harumike S.I.Kom, MA yang juga sebagai narasumber dalam pelatihan ini menambahkan siswa juga dibekali dengan teknik pembuatan lead atau teras berita. Ia menekankan, lead dapat menggambarkan isi berita yang disampaikan. Selain itu, lead juga menjadi penentu apakah pembaca atau penonton akan akan lanjut membaca atau melewatkannya.
“Lead itu bagaikan mahkota dalam sebuah berita yang akan menentukan minat pembaca apakah akan melanjutkan untuk membaca berita tersebut atau tidak,” ujar Yefi.