
Dua kontingen Universitas Islam Balitar (UNISBA Blitar) lolos ke tahap nasional Program Pembinaan Mahasiswa Wirausah (P2MW) 2023. Kedua kontingen tersebut adalah Tim Souvenir Buket Anggrek serta Tim Abon Belimbing yang berasal dari Fakultas Pertanian. Kedua tim ini akan menunjukkan inovasi mereka pada 15 hingga 17 November 2023 di Universitas Pendidkan Ganesha Singaraja, Bali.
Luhur Aditya Prayudhi, S.P.,M.Agr selaku pembina mengungkapkan, dari kedua tim tersebut, tim souvenir buket anggrek nantinya akan mengikuti ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI Award) sedangkan tim abon belimbing akan mengikuti lomba pendukung lainnya.
“Souvenir buket anggrek mengikuti lomba utama yang penilaiannya langsung dari Kementrian Ristek Dikti, kalau untuk lomba pendukung nanti waktu disana dinilainya,” tuturnya.
Terkait inovasi buket Anggrek, ia menuturkan, para anggota tim menginisiasi untuk membuat inovasi ini setelah melihat bibit anggrek yang hanya dijual polosan. Melihat hal tersebut, para anggota tim mencoba berinovasi lewat buket anggrek yang bisa menjadi ide sovenir pernikahan ataupun kado. Sementara itu, pada inovasi abon belimbing, Dosen Fakultas Pertanian ini mengungkapkan bahwa abon ini cocok dinikmati untuk pecinta vegetarian.
“Jika selama ini abon cenderung ke sapi dan ayam kini kami berinovasi membuat abon dari buah belimbing yang cocok vegetarian,” ungkapnya.
Dari keterangan Luhur, diketahui bahwa persiapan yang dilakukan sebelum penilaian adalah laporan setiap bulan, mulai dari pemasaran dan progresnya. Jika semua laporan selesai dibuat sesuai batas waktu, selanjutnya mahasiswa membuat laporan kemajuan selama pendanaan dari progres sebelum dan sesudahnya. Selain itu, kedua tim ini juga diminta untuk membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai salah satu kewajiban dalam menjalankan usaha.
“Untuk produknya sudah dipasarkan dan sudah mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB). Karena kewajiban usaha harus ada NIB,” tuturnya.
Ia menjelaskan ketika di Bali akan ada pameran expo yang nantinya masing-masing stand akan dinilai. Saat ini, Luhur mengungkapkan progres persiapan produk untuk ajang nasional ini telah mencapai 100%, namun untuk kegiatan-kegiatan di Bali masih di angka 60% – 70%.
Lewat kompetisi ini ia mengharapkan supaya usaha dari produk-produk dapat terus berjalan serta mampu meraih juara di ajang KMI Award. Mengingat dari 5000 proposal yang diajukan pada program ini, hanya diambil beberapa. Hal tersebut berarti, UNSIBA Blitar mampu bersaing dengan universitas lainnya.
“Saya berharap produk nantinya tetap menjadi usaha mahasiswa dan nantinya mendapatkan juara KMI Award,” pungkasnya.
Sebagai informasi P2MW merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan usaha kepada mahasiswa peserta P2MW.