Tabligh Akbar Ramadhan Unisba Blitar ,Semarakan Bulan Suci Dengan Kajian Islami

Tabligh Akbar Ramadhan Unisba, Semarakan Bulan Suci Dengan Kajian Islami

Lembaga Pengembangan Pendidikan Agama dan Nilai Islam (LPANI) Universitas Islam Balitar (UNISBA Blitar) menyelenggarakan Tabligh Akbar Ramadhan dengan tajuk “Mengasah Kepekaan Nurani Dalam Bingkai Ramadhan Mengaji”. Tabligh Akbar ini dilaksanakan selama enam hari berturut-turut terhitung mulai Senin, (18/03/2024) hingga Sabtu, (23/03/2024).

Selama enam hari tersebut terdapat beberapa agenda yang dilakukan berupa kajian keislaman yang membahas seputar Fiqih dan Tasawuf, Tanya Jawab seputar Hukum Islam, Penampilan Hadrah serta Buka Bersama. Tabligh Akbar Ramadhan ini diikuti oleh mahasiswa UNISBA Blitar yang berasal dari berbagai program studi.

Di hari terakhir kegiatan turut dihadiri oleh Wakil Rektor I, Ir. Tri Kurniastuti,M.M.A, Wakil Rektor II, Muhammad Zainul Ikhwan, S.H.,M.H, Wakil Rektor III, Dr. Supriyono, M.Ed, Kepala LPANI, Dr. Nailul Khoiri, M.Pd.I, Ky. Mahmud, M.Ag selaku pemateri kajian, segenap tenaga pendidik, serta mahasiswa-mahasiswi UNISBA Blitar.

Supriyono dalam sambutannya mengungkapkan, Tabligh Akbar Ramadhan yang digelar oleh LPANI ini menjadi momentum untuk merawat iman dan taqwa serta menjalin hubungan yang baik kepada sesama di bulan suci Ramadhan.

“Kegiatan seperti ini baik sekali untuk merawat iman dan taqwa serta merawat hubungan sesama manusia yang bisa menjadi ladang amal bagi kita semua. Semoga ini menjadi pintu masuk sekaligus upaya untuk mengembangkan nilai-nilai islami di lingkungan kampus UNISBA Blitar,” jelasnya.

Sementara itu, Ky. Mahmud, M.Ag selaku pemateri pada sesi Kajian Keislaman menerangkan hubungan antara keilmuan akademik dengan nilai-nilai islami harus berjalan beriringan. Kalau tidak, tambahnya, hal tersebut akan menjadi sia-sia. Sehingga ia mengharapkan agar UNISBA Blitar mampu menyelaraskan keilmuan akademik dengan nilai-nilai islami.

“Makanya, sebaiknya di UNISBA Blitar ini menekankan dengan betul nilai-nilai islami. Jangan sampai nantinya keilmuan umum yang dimiliki mahasiswa cenderung menggerus nilai-nilai islami,” paparnya.