Vince Anggy Fadilla dan Denok Tri Wahyuni, berhasil meraih podium pada cabor wushu Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur. Kejurprov ini dilaksanakan di Kota Batu selama tiga hari, sejak Kamis, (10/10/2024) hingga Minggu, (13/10/2024).
Kedua mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Prodi Ilmu Hukum UNISBA Blitar ini naik podium pada pertandingan wushu di kelas yang berbeda. Vince yang biasanya berlaga pada cabor pencak silat kali ini mencoba untuk bertarung pada cabor wushu. Bahkan pada event perdana ini dia berhasil membawa pulang medali perak dikategori Sanda untuk Kelas 48 kg. Sementara, Denok berhasil menyumbangkan medali emas pada kategori yang sama namun di kelas 55 kg.
Vince Anggy mengungkapkan, kemenangan perdananya di cabor wushu ini menjadi momen yang tak terduga. Sebab waktu yang ia persiapkan guna pertandingan ini terbilang singkat. Tanpa disangka pada pertandingan ini ia mampu melangkah ke babak final untuk menghadapi juara bertahan asal Gresik.
“Tentunya dalam pertama kali saya terjun di cabor ini langsung ketemu dengan senior dari cabor wushu pada saat penyisihan, ternyata dengan usaha dan doa saya mampu untuk melangkah di babak final. Saat final saya ketemu dengan juara bertahannya wushu,” paparnya.
Kendati demikian, atlet yang sebelumnya menyabet medali perak pada ASEAN University Game cabor Pencak Silat ini masih belum bisa memastikan terkait keikutsertaannya pada kompetisi lanjutan di cabor Wushu nanti.
“Kita lihat dulu bagaimana respon dari pelatih dan orang-orang yang berpengaruh disaya, karena walaupun berpeluang dicabor wushu namun tanpa adanya ridho dari mereka, saya kurang yakin menjalankanya,” jelasnya.
Di sisi lain, Denok Tri yang juga berhasil membawa pulang medali emas ini merasa senang akan pencapaian yang telah ia dapatkan. Senada dengan Vince, Kejurprov ini juga menjadi event berjenjang perdana bagi Denok, sehingga dirinya tak menyangka mampu meraih medali di kompetisi ini.
“Tentunya sangat senang dan bangga bisa memperoleh target sampai titik ini, awalnya saya tidak menyangka kalo bisa dapet emas karena saya masih perdana main di kejuaraan wushu ini,” ungkapnya.
Selama pertandingan, Denok yang baru menggeluti cabor Wushu selama lima bulan terakhir ini mengaku memiliki hambatan dalam permainan. Ia yang dasarnya seorang srikandi silat ini mengaku belum terbiasa akan serangan kepala pada cabor ini. Meskipun begitu, Denok mampu mengalahkan atlet asal tuan rumah, Kota Batu di babak final.
“Sebelumya kan saya main di silat itu ngga boleh nyerang kepala, kalau di wushu ini boleh jadi belum terbiasa aja dengan serangan kepala,” tambahnya.
Pasca turnamen ini, Denok akan mempersiapkan diri untuk kompetisi lanjutan, yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Provinsi) Jawa Timur tahun depan.