Kuliah Tamu Prodi Ilmu Komunikasi, Menghadirkan Produser Kompas TV Jakarta 

Kuliah Tamu Prodi Ilmu Komunikasi, Menghadirkan Produser Kompas TV Jakarta

Program studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Balitar (UNISBA Blitar) menggelar kuliah tamu dengan mendatangkan produser Sapa Indonesia Kompas TV, Ervan Wahzudin, M.I.Kom sebagai narasumber pada Rabu (29/11/2023).  Kuliah tamu kali ini mengusung topik  “Produksi dan Penulisan Berita TV” . Kegiatan dilaksanakan di Aula Majapahit   diikuti sebanyak 50 mahasiswa yang berasal dari semester 1 sampai 5.

Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNISBA Blitar Yefi Dyan Nofa Harumike saat membuka kegiatan ini  menyatakan bahwa kuliah tamu ini untuk memperkaya wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang media massa. Mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai  konsep dan teori  yang dipelajari pada matakuliah Dasar-Dasar Jurnalitik dan Penulisan Jurnalistik tetapi juga mengetahui cara kerja jurnalis.

Dalam pemaparannya Ervan mengungkapkan bahwa seorang jurnalis  harus menyampaikan informasi yang sesuai dengan fakta, mengingat informasi tersebut akan menjadi konsumsi publik.

“Saat menjadi jurnalis haram hukumnya kita menyampaikan informasi yang tidak benar, ambigu, ataupun tidak jelas. Jadi semua itu harus pasti,” ungkapnya.

Ia menambahkan melalui sosial media yang sangat berkembang pesat saat ini semakin menambah ragam informasi yang ada. Oleh sebab itu penting bagi seorang jurnalis untuk mencari kebenaran dari informasi tersebut.

Ervan mencontohkan, saat dirinya bertugas di news room dan mendapatkan sebuah informasi yang masih diragukan kebenaranya, dia akan menanyakan hal tersebut melalui wartawan di lapangan. Apabila informasi yang didapatkan tersebut benar adanya, ia akan mengintrupsikan wartawan di lapangan untuk mengumpulkan data-data yang selanjutnya diolah menjadi berita televisi.

Sebelum berita tersebut ditayangkan di publikpun harus melalui quality control dari produser. Ervan menjelaskan, ia akan senantiasa mengecek untuk memastikan bahwa video berita tersebut sudah layak untuk ditampilkan di publik.

“Sebagai seorang produser kita cek dulu, kita tonton sampai habis, kita lihat sudah sesuai atau belum. Kalau dirasa sudah aman selanjutnya bisa untuk ditayangkan,” paparnya.

Selama dua jam Ervan memaparkan materi, di akhir sesi Ervan meminta kepada seluruh mahasiswa mencoba menulis berita untuk televisi. Sehingga tidak hanya teori saja yang mereka dapatkan, namun juga praktik  yang dapat menjadi bekal mereka untuk terjun ke dalam dunia jurnalis yang sebenarnya.