Semarakkan Hari Santri, UNISBA Blitar Gelar Simposium Bertajuk Jihad Santri Jayakan Negeri

Semarakkan Hari Santri UNISBA Blitar Gelar Simposium Bertajuk Jihad Santri Jayakan Negeri

Menghapus paradigma lama tentang santri, jika dulu santri sibuk mengurusi diri sendiri dan tidak ikut kegiatan yang lain. Namun kali ini sebagaimana yang diketahui bahwa santri di Indonesia sudah bergerak dibidang politik, sosial, dan ekonomi disamping keagamaan merambah ke macam-macam profesi. Sehingga menghapus paradigma lama bahwa santri hanya berkutat di bidang keagamaan saja.

Pada peringatan hari santri Jumat (20/10/2023) kali ini, Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar) menggelar simposium yang bertajuk “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Jihad yang dimaksud tidak berarti dengan senjata namun jihad intelektual dan dapat memberikan kontribusi kepada negeri. Peringatan ini menjadi salah satu tanda semangat dan dedikasi santri sebagai seorang pahlawan.

Kegiatan ini turut diikuti oleh Shuban Ansori, M.Pd I selaku Ketua Forum Kerjasama Koperasi Pondok Pesantren Jawa Timur, Solichin Fanani selaku wakil ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Gus Luby selaku pimpinan Pondok Pesantren Bustanu Muta’alimin, Anggia Ermarini, MKM selaku anggota DPR RI, perwakilan GP Anshor, perwakilan Muslimat NU Blitar , perwakilan Aisyiyah Blitar, serta seluruh civitas akadmika UNISBA Blitar.

Dr. H. Soebiantoro, M.Si selaku rektor UNISBA Blitar dalam sambutannya mengungkapkan bahwa santri di Indonesia kini sudah memiliki peran untuk ikut ambil bagian dalam merawat NKRI.

“Sangat saya hargai dan hari ini akan dilaksanakan simposium akan menambah wawasan kita supaya peran daripada santri ini agar dapat ditingkatkan,” tuturnya.

Rektor mengungkapkan bahwa kini UNISBA Blitar telah menerapkan model-model pembelajaran pesantren yang dikemas dengan system Islamic Learning Society. Sistem ini mengajarkan kehidupan kampus yang berkiblat pada ajaran Al-Qur’an dan sunah Rasul.

“Jika dengan demikian dapat kita lakukan bahwa kehidupan kampus disini adalah atmosfer ibadah dan atmosfer akademik ini berjalan dengan kondusif,” ungkapnya.

Semarakkan Hari Santri UNISBA Blitar Gelar Simposium Bertajuk Jihad Santri Jayakan Negeri
Foto : Para mahasiswa baru UNISBA Blitar yang antusias mengikuti kegiatan ini

Minto Santoso selaku selaku koordinator dalam kegiatan Simposium ini mengungkapkan bahwa dalam menggelar kegiatan ini UNISBA Blitar bekerjasama dengan beberapa pihak yakni Jamaah Takmiril Madaris (JTM), kelompok rohis SMA/SMK se-Blitar Raya, komunitas TDA (Tangan di Atas), LPANI (Lembaga Pendidikan Agama dan Nilai Islam), Himaprodi PPKn, serta UKM Islam (UKMI).

Sementara itu, Shuban Ansori, M.Pd I selaku Ketua Forum Kerjasama Koperasi Pondok Pesantren Jawa Timur yang juga menjadi narasumber dari kegiatan Simposium Hari Santri ini mengungkapkan bahwa dalam kewirausahaan ada tiga langkah untuk memaksimalkan pemberdayaan santri, yakni penyadaran dimana banyak anak muda yang kecanduan game online dan harus diarahkan ke dunia wirausaha, kemudian pendampingan skill yang diminati mahasiswa dan para pemuda, yang ketiga pemberian daya atau modal untuk merealisasikan usaha yang merujuk pada kemandirian mahasiswa.

“Kemandirian santri berarti mengarah kepada ekonomi, seperti yang tadi saya terangkan didalam kewirausahaaan merupakan unsur yang utama.” tuturnya.

Senada dengan hal tersebut, Solichin Fanani selaku wakil ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur bidang Tabligh dan Dakwah Komunitas mengatakan bahwa menjadi entrepreneur harus dimulai sejak dini dan fokus dimulai dari hal-hal sederhana.

“Entrepreneur ini tidak hanya dibicarakan secara teori namun harus dicoba dimulai dari sekarang, hal-hal kecil misalnya bisa kita mulai dengan mendirikan koperasi bersama kawan-kawan mahasiswa atau melakukan kolaborasi atau menginisasi dalam pengumpulan dana dan sebagainya sehingga bisa melaksanakan usaha secara mandiri.” pungkasnya.

Ia mengharapkan agar UNISBA Blitar mampu melahirkan kader-kader wirausaha yang hebat dan bisa diwujudkan dalam kehidupan kemahasiswaan dan kemasyarakatan.