
Universitas Islam Balitar (UNSIBA Blitar) telah melakukan penandatanganan kerja sama Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Teknik Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada Senin, (9/12/2024). Pada penandatanganan kerja sama ini UNISBA Blitar diwakili oleh Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UNISBA Blitar Dr. Andiwi Meifilina, M.M.M.I.Kom dan Kepala Program Studi Teknik Elektro Sri Widoretno, S.T.M.T.
Kegiatan MoA Fakultas Teknik UNISBA Blitar dengan Fakultas Teknik UTM ini di awali kegiatan Seminar Internasional antara UNISBA Blitar dengan UTM dan Universitas Brawijaya. Dalam seminar tersebut turut menghadirkan Haris Yuana, S.T., M.T selaku Dosen UNISBA Blitar, Prof. Dr. Ir. Sevia Mahdzalisa Idrus selaku dosen UTM dan Dr. Fakhry Hario P., M.T dosen Universitas Brawijaya.
Kerja sama ini juga bertujuan untuk mensinergikan berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak guna mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian. Pelaksanaan kerja sama internasional ini tentunya berdampak terhadap reputasi dan peningkatan kualitas perguruan tinggi.
Menurut Dekan Fakultas Teknik UNISBA Blitar Ahmad Yufron S.T., M.M mengungkapkan, kerja sama ini mencakup empat poin diantaranya Pertukaran mahasiswa dan staf akademik, penelitian bersama dan pengembangan teknologi, pengembangan program akademik dan kurikulum, serta pertukaran sumber daya dan keahlian.
“Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Unisba. Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” katanya.
Sementara itu, Kaprodi Teknik Elektro Unisba Blitar Sri Widoretno, S.T.,M.T menambahkan, penandatanganan MoA ini menandai awal kerjasama yang produktif antara Fakultas Teknik Unisba Blitar dan Fakultas Teknik UTM Malaysia. Kedua institusi berkomitmen untuk mengembangkan kerjasama ini demi kemajuan pendidikan dan penelitian di Indonesia dan Malaysia.
“Kerjasama ini akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan tinggi,” tuturnya.