Dalam rangka meningkatkan pemahaman peran tokoh politik pada pelaksanaan Pilkada 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Balitar (UNISBA Blitar) menggelar Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Konstruksi Sosial Tokoh Politik Lokal dalam Pilkada 2024” pada Selasa, (19/11/2024). Selain di Aula Majapahit UNISBA Blitar Seminar Nasional ini juga dilaksanakan secara daring melalui virtual zoom serta disiarkan langsung melalui Youtube Universitas Islam Balitar dengan diikuti total 285 peserta dari seluruh penjuru di Indonesia.
Prof. Dr. Burhan Bungin, M.Si.,Ph.D ,CIQaR.,CIQnR, CIMMR, Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Ciputra turut menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Seminar Nasional ini. Selain itu, terdapat tiga narasumber lain diantaranya dr. Syahrul Alim Ketua DPRD Kota Blitar 2024-2029, Dra. Ec. Suswati, M.M.,M.H Anggota DPRD Kabupaten Blitar 2024-2029, serta Dr. Andiwi Meifilina, M.M.,M.I.Kom.
Turut hadir dalam seminar ini, Dekan FISIP UNISBA Blitar, Dr. Endah Siswati, S.I.P.,M.S.W, Kaprodi Ilmu Administrasi Publik Eko Adi Susilo, S.E.,M.M, Kaprodi Ilmu Administrasi Niaga Anwar Hakim Darajat, S.Sos.,M.M, Kaprodi Ilmu Komunikasi Yefi Dyan Nofa Harumike, S.I.Kom.,M.A, Kaprodi Sosiologi Novi Catur Muspita, S.Pd.,M.Si.
Dr. Soebiantoro, M.Si selaku Rektor UNISBA Blitar yang sekaligus menjadi opening speech turut mengapresiasi pelaksanaan Seminar Nasional ini. Menurutnya, kegiatan seminar ini dapat menjadi media untuk berjejaring serta saling bertukar pikiran untuk menciptakan solusi demi kemajuan tanah air.
“Saya atas nama pribadi dan universitas sangat mengapresiasi atas antusisasme dan partisipasi yang tinggi dari para peserta baik yang di Aula Majapahit ataupun yang mengikuti lewat Zoom. Seminar Nasional ini merupakan momentum untuk meningkatkan pemahaman konstruktif sosial para tokoh-tokoh politik dan berperan aktif dalam memajukan pembangunan tanah air,” ungkapnya.
Di sisi lain, Prof. Burhan dalam sebuah materinya memaparkan konstruksi sosial merupakan sebuah fenomena dinamis yang sangat dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai aktor dan faktor kontekstual. Ia mencontohkan, sosok mantan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo yang menggunakan citra tradisional. Hal ini terlihat dari seringnya ia menggunakan pakaian-pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia saat menghadiri acara-acara kenegaraan.
“Dalam konteks kontruksi citra tokoh politik, mencakup citra tradisional berbasis kearifan lokal, citra agama, keberpihakan pada rakyat kecil, pembangunan atau visioner, perjuangan lingkungan, hingga perlawanan terhadap pemerintah pusat,” tambahnya.
Sementara itu, narasumber kedua, Suswati seorang aggota DPRD Kabupaten Blitar menyampaikan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan figur calon kepala daerah diantaranya faktor struktural, biologis, rasional, psikologis serta faktor politik uang.
Sedangkan, dosen FISIP UNISBA Blitar, Andiwi Meifilina dalam paparan materinya yang berjudul Konstruksi Realitas Media Massa pada Tokoh Politik menuturkan media memberikan ruang kepada salah satu realita untuk terus ditonjolkan. Dalam konstruksi realitas media maka analisis framing digunakan untuk memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pemahaman publik tentang isu-isu politik dan kandidat baik citra positif atau citra negatif tokoh politik yang akan mempengaruhi persepsi dan partisipasi politik dalam proses demokrasi.