
Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar baru saja menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 10 Agustus 2022 – 8 September 2022 dengan mengambil tema “Pemulihan Ekonomi Berbasis Teknologi.” Pengambilan tema tersebut dilatar belakangi atas kondisi pandemi yang berdampak bagi masyarakat di wilayah Blitar dalam berbagai aspek terutama dalam bidang ekonomi.
Dr. Denok Wahyudi Setyo Rahayu, M.M selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNISBA mengungkapkan, terdapat 24 kelompok yang mengikuti KKN UNISBA tahun ini. Seluruh kelompok tersebut dibagi kedalam 16 desa yang terdapat di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
“Jadi ada 24 kelompok yang mengikuti KKN kemarin dan semuanya ditempatkan di 16 Desa yang ada di Kecamatan Srengat. Jadi satu desa ada yang dua kelompok” ungkap beliau.
Dalam kegiatan KKN kemarin setiap kelompok akan memiliki program kerja yang sesuai dengan tema besar yang telah diambil untuk nantinya bisa memberikan pelatihan serta penyuluhan untuk hal-hal berbau teknologi.
“Mereka bisa memberikan pelatihan atau penyuluhan untuk hal-hal berbau teknologi seperti pendampingan bagaimana produk itu menjadi halal, pendampingan untuk bagaimana produk tadi terkenal di masyarakat” ungkap Denok.
Disisi lain, Yofa Meilia Putri, mahasiswa semester 7 yang tergabung dalam Kelompok 24 mendapat lokasi KKN di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat. Dalam waktu sebulan, ia bersama kelompoknya memberikan pendampingan dan pelatihan terkait Digital Marketing bagi masyarakat sekitar. Tak sampai disitu, mereka juga turut melakukan kegiatan dalam bidang keagamaan, pendidikan, serta sosial kemasyarakatan.
Foto : Partisipasi peserta KKN dalam kegiatan PHBN
Lebih lanjut Yofa, selama kegiatan KKN, kelompoknya tidak mengalami kesulitan ataupun kendala apapun. Hanya saja, karena KKN ini bebarengan dengan jadwal PHBN (Peringatan Hari Besar Nasional) maka banyak kegiatan diluar timeline.
“Hanya saja karena bebarengan dengan PHBN, jadi kegiatan kita semakin padat, banyak kegiatan yg di luar timeline” ungkapnya.
Meskipun pelaksanaan KKN ini sudah berakhir, namun hal tersebut tak membuat program pendampingan yang sudah berjalan mandek begitu saja. Yofa bersama kelompoknya pun masih melakukan pendamping UMKM meskipun harus melalui seluler.
“Pendampingan UMKM masih kami lakukan hingga saat ini, by phone. Sesekali tim pemasaran kami datang kesana, untuk melihat laju pemasarannya” ujar mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi ini.