
Para penggagas berdirinya Universitas Islam Balitar, antara lain yakni Prof. Dr. Ir. Zaenal Fanani, M.S.,IPU, Dr. Drs. H. Hadi Siswanto, M.M., dan Dr. Drs. H. Soebiantoro, M.Si., Drs. Tojib Soedjito, S.Pd., M.M. adalah sarjana-sarjana muslim yang lahir juga besar di Kota Blitar serta berkeinginan ikut serta dalam mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat Kota Blitar juga sekitarnya. Mereka berpendapat bahwa perlu adanya universitas pertama di Kota Blitar yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal setempat di tengah banyak bermunculannya perguruan tinggi yang nasionalis agar melahirkan cendekiawan yang religius; jujur, bertanggung jawab, tetap menjalankan syari’at islam dan berbudaya; tetap melestarikan nilai-nilai kearifan lokal.
Sejarah pendirian universitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Perintisan Universitas
Para penggagas telah mulai mempersiapkan berdirinya Universitas Islam Balitar pada tahun 2001, UNISBA Blitar mempersiapkan empat fakultas, meliputi; Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan 9 Program Studi, meliputi: Teknik Elektro, Teknik Sipil, Ilmu Ternak, Agronomi, Agribisnis, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Komunikasi dan Sosiologi. Universitas Islam Balitar secara resmi didirikan pada tahun 2003 dibawah naungan Yayasan Bina Citra Anak Bangsa dengan Surat Keputusan Nomor 147/D/02003 Tanggal 05 September 2003.
Masyarakat di wilayah Kota dan Kabupaten Blitar pada periode ini banyak sekali yang berprofesi sebagai petani dan peternak, universitas berkeinginan agar para petani dan peternak dapat mengembangkan usahanya. Keinginan ini disambut baik oleh para petani dan peternak, universitas termotivasi untuk mengembangkan bidang pertanian dan peternakan dengan teknologi. Dengan adanya keinginan tersebut, didirikanlah Fakultas Pertanian dan fakultas Peternakan yakni fakultas yang paling awal didirikan pada tahun 2003 dan pada tahun inilah dibentuk Yayasan Bina Citra Anak Bangsa yang menaungi Universitas Islam Balitar. Sejak awal didirikan fakultas Pertanian telah membentuk 3 program studi yakni program studi Agroteknologi, Agribisnis, Agronomi sementara fakultas Peternakan memilik 1 program studi yakni Ilmu Ternak. Fakultas-fakultas ini memiliki tujuan mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni di bidang pertanian dan peternakan sehingga mampu membantu para petani dan peternak untuk membuat industri yang mandiri dan kreatif.
Dukungan juga datang dari kelompok masyarakat selain para petani dan peternak yakni dari kalangan kelas menengah ke bawah. Universitas berkeinginan terus mengembangkan keilmuannya, tidak puas hanya dengan 2 fakultas, pada tahun 2005 dirintislah 2 fakultas baru yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan 4 program studi yakni Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Komunikasi, Sosiologi juga fakultas Teknik dengan 2 program studi yakni Teknik Elektro dan Teknik Sipil. Universitas dan seluruh elemen yang mendukung berkeinginan ikut serta memajukan wilayahnya sehingga kemudian para lulusan terutama dari kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah mampu berperan aktif sebagai teknolog, politikus, sosiolog bahkan birokrat yang kompeten.
- Pengembangan Universitas
Pada tahun 2005, Universitas Islam Balitar berkembang dengan memiliki 8 fakultas. Fakultas baru yang terbentuk meliputi: Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknologi Informasi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan 8 Program Studi, meliputi: Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Teknik Informatika, Sistem Komputer, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta Pendidikan Biologi. Pada periode ini, tepatnya tahun 2009, universitas mengalami masa sulit dikarenakan adanya permasalahan EBSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) sehingga mengakibatkan berakhirnya izin semua program studi. Setelah menjalani serangkaian pembenahan, Universitas Islam Balitar bangkit pada tahun 2012 dengan semua program studi telah terakreditasi dan merupakan awal dimulainya pembelajaran kewirausahaan di seluruh program studi.
Tidak hanya dari kalangan petani, peternak dan masyarakat kelas menengah ke bawah, tetapi para pelaku dan organisasi pengusaha seperti IIBF (Indonesia Islamic Business Forum) HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda) Kota dan Kabupaten Blitar, Sedulur UKM Blitar Raya, organisasi masyarakat seperti PERTAKINA (Perhimpunan Tenaga Kerja Purna & Keluarga), GANESH Management, bahkan dari kalangan Civitas Academica Universitas Islam Balitar yang membentuk Yayasan Bina Citra Anak Bangsa berkeinginan terus mengembangkan keilmuannya dan membentuk universitas yang berkaraktakter entrepereneurial, religius dan menjunjung nilai-nilai kearifan lokal. Semua pihak yang mengusulkan untuk adanya pengembangan universitas bertujuan menghadirkan sebuah universitas yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional dengan pembiayaan kuliah yang terjangkau sehingga mampu mendidik semua kalangan termasuk kalangan kelas menengah ke bawah.
Adanya Student’s Enterprise yakni lembaga yang menaungi keinginan menghadirkan pembelajaran kewirausahaan merupakan hal yang dirintis pada periode ini. Ke depannya universitas dan semua pihak lain yang terlibat juga berkeinginan memiliki banyak industri yang dimiliki bersama sebagai lokus pembelajaran langsung di lapangan agar mahasiswa memahami kondisi yang nyata tentang membangun dan mengelola industri. Periode ini juga mulai dibentuk organisasi-organisasi kemahasiswaan seperti UKM Kerohanian untuk menguatkan pemahaman dan praktik keagamaan yang baik dan tepat, Kesenian untuk mengembangkan kesenian daerah juga DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) agar mahasiswa memahami bahwa universitas adalah miniatur berbangsa dan bernegara, sehingga pasca kelulusan mahasiswa memiliki pemahaman yang kompleks mengenai entrepereneurial dan kearifan lokal serta menjadi pribadi yang religius dan berjiwa kepemimpinan.
- Reformasi Pengelolaan
Periode ini telah menghasilkan rektor dan seluruh pejabat struktural yang baru sehingga membuat serangkaian pembaharuan. Student Enterprise pada tahapan ini telah berhasil terbentuk yakni lembaga yang mampu mewujudkan kelompok usaha mahasiswa serta mampu menjalin kerja sama dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baik yang berskala lokal maupun regional. Reformasi di segala bidang juga terus dilakukan termasuk modifikasi infrastruktur. Pembangunan ini diperlukan karena gedung sebelumnya sudah tidak dapat menampung seluruh mahasiswa dan agar menyediakan ruang belajar yang nyaman dan representatif. Periode ini merupakan tahap pencarian karakter universitas, pasca tahun 2012 para pendiri mulai merintis karakter Entrepreneurial University pada Universitas Islam Balitar. Pada tahun 2013 institusi sudah mendapatkan akreditasi dan menerapkan Kurikulum Agama Islam agar dapat menguatkan jati diri sebagai kampus yang Islami berjiwa entrepreneurship.
Universitas Islam Balitar pada tahun 2013 membuat sebuah moto yakni “The Real Entrepreneurial University”, maksudnya adalah membangun sebuah perguruan tinggi berkarakter entrepreneurial yang akan menghasilkan lulusan berjiwa entrepreneur dan dengan adanya penerapan kurikulum yang Islami, universitas hendak menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Jiwa entrepreneur merupakan karakter seorang pionir dan karakter seorang pemimpin karena mampu berdikari, mandiri dalam merintis dan mengembangkan sesuatu. Para lulusan nantinya diharapkan dapat menjadi pribadi-pribadi yang intelek dan mandiri dalam mendirikan sebuah industri dan akan pula dicari oleh industri dengan membawa nilai-nilai yang diajarkan dalam agama Islam. Universitas Islam Balitar didirikan dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan membangun peradaban bangsa yang bermartabat sengan cara mencerdaskan masyarakat, mengembangkan Civitas Academica yang kreatif, inovatif, responsif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tata kelola dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Pemeriksaan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan pada tahun 2013 sudah menggunakan kerangka kerja The Entrepreneurial University oleh HE Innovate. HE Innovate adalah suatu prinsip yang dikembangkan oleh suatu organisasi pengembang pendidikan asal Eropa yakni Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). HEInnovate adalah alat refleksi diri bagi Institusi Pendidikan Tinggi yang ingin mengeksplorasi potensi inovatif mereka. Hasil evaluasi diri universitas yang telah divalidasi oleh HE Innovate Eropa juga telah menunjukkan karakter jiwa kewirausahaan. Proses pendidikan dan seluruh proses tata kelola Universitas juga telah dilakukan penjaminan mutu oleh suatu badan yang dibentuk oleh universitas yakni Badan Penjaminan Mutu Eksternal dengan program akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT).
- Islamic Entrepreneurial University
Universitas Islam Balitar pada saat ini sedang membangun karakter Entrepreneurial University, universitas berupaya membangun hubungan maupun relasi baik dengan pemerintah, industri, dan sektor privat lainnya dengan orientasi mengembangkan kewirausahaan. Tagline Entrepreneurial University diciptakan oleh Dr. Drs. H. Supriyono, M.Ed. selaku Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Universitas Islam Balitar yang disetujui oleh Dr. Drs. Hadi Siswanto, M.M. selaku Rektor pada tahun 2014 yang sekaligus beliau mendeklarasikan Universitas Islam Balitar sebagai The Entrepreneurial University dengan tujuan utama menciptakan Sarjana Intrapreneur dan Entrepreneur. Selanjutnya kriteria The Entrepreneurial University disusun berdasarkan kriteria Entrepeneurial Higher Institution yang merujuk kepada 8 Domain Entrepreneurial Higher Institution dari Higher Education Innovate (HEInnovate). Pada tahun 2022 tagline tersebut disempurnakan oleh H. Hidayaturrahman, S.E., M.M. selaku Ketua Yayasan Bina Citra Anak Bangsa menjadi The Real Entrepreneurial University yang disetujui oleh Dr. Drs. Soebiantoro, M.Si. selaku Rektor dengan tujuan bahwa Universitas Islam Balitar benar-benar membangun “Sarjana Berjiwa Wirausaha” baik sebagai Intrapreneur maupun Entrepreneur. Hubungan dan kerja sama yang baik juga diupayakan terhadap petani, peternak. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kembali berswadayanya petani dan peternak dalam ketahanan pangan agar produk dihasilkan oleh petani sendiri, menentukan harga sendiri dan memiliki pasar sendiri. Pada tahun 2022, Universitas Islam Balitar secara resmi telah mendirikan Fakultas Agama Islam dengan tiga program studi yakni: Perbankan Syariah, Manajemen Pendidikan Islam, dan Bimbingan Konseling Islam. Fakultas ini memiliki konsep “Santripreneur” menggabungkan antara prinsip kesantrian, nasionalisme, kewirausahaan.
Dalam mewujudkan jati diri sebagai The Real Entrepreneurial University telah dirancang ekosistem kewirausahaan Universitas dengan mendirikan Pusat Pembelajaran Entrepreneurial dan Pengembangan Karir (Entrepreneurial Learning and Career Center), Halal Center, dan Sistem pendidikan Kewirausahaan yang terdiri dari pendidikan formal ber-SKS dan non formal (non-SKS) melalui kerja sama dengan berbagai asosiasi pelaku usaha, perusahaan, dan UMKM seperti PT Charoen Pokphand Tbk., Jatinom Indah Group, PT RMI (Rojokoyo Makmur Indonesia), Tangan Diatas (TDA), Sedulur UKM Blitar Raya, PERTAKINA (Perhimpunan Tenaga Kerja Purna & Keluarga), RUMAH BUMN PLN, IIBF (Indonesia Islamic Business Forum), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kota dan Kabupaten Blitar, Ganesh Manajemen, dll. Dalam pelaksanaannya Universitas menciptakan kelompok wirausaha mahasiswa yang terdiri dari Students’ Enterprise untuk pemula dan Students’ Start Up Business untuk para mahasiswa yang telah memulai bisnisnya. Setiap tahun dalam acara Wisuda dilakukan seleksi Wirausaha Mahasiswa yang berhasil dan diberikan penghargaan Young Entrepreneur Awards. Saat ini Universitas Islam Balitar telah menjadi anggota HEInnovate, sebagai lembaga entreprenurial yang diinisiasi oleh European Commission’s DG Education and Culture (DG EAC) yang bekerja sana dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) (https://www.heinnovate.eu/en). Keanggotaan tersebut diwakili oleh Dr. Drs. H. Supriyono, M.Ed. selaku Wakil Rektor Bidang Kerja sama, Kewirausahaan, dan Kemahasiswaan, program-program pembelajaran kewirausahaan non-SKS dilaksanakan untuk membangun mindset kewirausahaan dan keterampilan kewirausahaan diantaranya adalah Digital Demolition Training, Digital Marketing and Sellling Boothcamp, Young Entrepreneur Intensive Course (YEIC), dan Fundemental Business Booth Camp (FBBC).